Waktu pulang kuliah, aku memutuskan untuk langsung pulang karena nggak
ada kegiatan lagi di kampus maupun di luar kampus. Aku memilih menaiki
angkutan umum sebagai sarana perjalananku siang ini. Setengah
perjalananku, hanya aku sendiri yang berada di angkutan umum itu.
Lalu
di suatu jalan angkutan yang ku naiki berhenti. Ternyata ada seorang
kakek bersama istrinya yang sudah lanjut usia juga hendak naik. Dengan
sabar si kakek memapah istrinya yang sudah kepayahan untuk menaiki
angkutan itu. Setelah meraka duduk, aku mendengar percakapan diantara
mereka.
"Sudah nyaman duduknya ma?" ujar si kakek sembari memegang tangan istrinya yang sudah penuh kerutan.
"Sudah pa." jawab si nenek singkat.
Sepanjang jalan mereka saling berpegang tangan. Mereka tampak saling mencintai. Sampai usia mereka sudah menua, sampai tubuh mereka sudah sangat renta untuk saling menopang, namun cinta mereka yang masih berdiri tegak mengarungi hidup.
Cinta yang begitu dalam, nggak pernah pudar oleh waktu, mereka bertahan.
Ini membuktikan kalau sebenarnya kita bisa mencintai orang untuk selamanya dan kita juga bisa dicintai oleh seseorang untuk selamanya.
"Sudah nyaman duduknya ma?" ujar si kakek sembari memegang tangan istrinya yang sudah penuh kerutan.
"Sudah pa." jawab si nenek singkat.
Sepanjang jalan mereka saling berpegang tangan. Mereka tampak saling mencintai. Sampai usia mereka sudah menua, sampai tubuh mereka sudah sangat renta untuk saling menopang, namun cinta mereka yang masih berdiri tegak mengarungi hidup.
Cinta yang begitu dalam, nggak pernah pudar oleh waktu, mereka bertahan.
Ini membuktikan kalau sebenarnya kita bisa mencintai orang untuk selamanya dan kita juga bisa dicintai oleh seseorang untuk selamanya.